Begini Penjelasan Donatur “Nasi Anjing” yang Bikin Heboh Warga Tanjung Priok

Media Analis Indonesia , Jakarta – Pembagian makanan yang dibungkus dengan kertas bertuliskan ‘Nasi Anjing’ membuat geger warga Tanjung Priok, Jakarta Utara,tepatnya di sekitar Masjid Babah Alun Warakas.

Hal ini menyedot perhatian warganet selepas videonya viral di media sosial, Minggu (26/4/2020)

Read More

Dalam rekaman yang beredar seperti unggahan pemilik akun Twitter @IwanSumule, terlihat seorang pria berbaju hitam yang diduga sebagai donatur nasi anjing.

Pria itu tengah menerangkan proses peracikan nasi anjing yang dilakukan oleh beberapa orang. Ia mengklaim, semua bahan yang digunakan halal untuk dikonsumsi.

“Yang ini bakso sapi sama teri. Jadi semua bahannya dijamin halal,” terangnya.

Setelah itu, ia menerangkan filosofi mengapa bungkusan makanan siap santap itu diberi nama nasi anjing.

“Kenapa kita pakai nama nasi anjing karena anjing itu binatang yang setia. Makanya yang pertama kita perlu setia sama Allah yang di atas, perlu setia sama pemerintah, perlu setia sama Pancasila dan UUD 45,” sambungnya.

Lebih lanjut, pria itu lalu menyinggung mengenai porsi nasi anjing yang lebih besar dibandingkan nasi kucing. Ia menyebutkan, porsi tersebut berguna bagi warga untuk bertahan hidup.

“Dan kenapa namanya nasi anjing, karena porsinya lebih banyak dari nasi kucing. Nasinya bukan buat mengenyangkan tapi bertahan,” bebernya lagi.

Beberapa komentar warga net pun bermunculan di media sosial , salah satunya akun Iwan Sumule
@IwanSumule
Niat baik tapi tampaknya jadi tak baik. Walau sudah dijelaskan dalam video itu, kenapa dinamai “nasi anjing”.

Kesetiaan rakyat kepada pemerintah ditentukan oleh kesetiaan pemerintah kepada rakyat.

Sontak saja, adanya bantuan nasi anjing tersebut memancing reaksi warganet lainnya untuk berkomentar. Tak sedikit yang menilai, istilah yang digunakan begitu sensitif.

“Kalau penjelasannya seperti itu, boleh tidak kita sebut “pemerintah anjing”, kalau marah berarti memang pemerintah tdk setia trhadap rakyat, pancasila,dan UUD 45,” cuit @HendrikangCimin.

“Utk yg ngomong di video, emang ngga ada lagi perilaku dan sifat manusia yang bisa disimbolkan kedalam diksi manusia, sehingga tdk perlu keanjingan (baca, keloyalan) kalian dipamerkan kpd manusia spt kami,” kata @Kang_AleSays.

“Bukan hanya perkara ‘istilah’ Nasi Anjing yang digunakan, bahkan bungkusnya pun pakai logo anjing. Bagi umat islam hal ini jadi sangat sensitif,” ujar @Heine_Nababan.

“Jadi alasan donatur “nasi anjing” ngasih stempel nasi anjing karena anjing simbol kesetiaan dan kita harus setia sama Tuhan,sama pemerintah bla bla..mau ngasih sumbangan aja musti nyiksa bathin orang muslim..suatu waktu bakal ad framing “dikit2 haram, buktinya nasi anjing lu makan,” komentar @edimaha233.

(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *