Siap Lawan Covid-19, Sofyan Djalil Sunat Anggaran Kementerian Agraria Rp2 Triliun

Media Analis Indonesia, Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan pemotongan anggaran hampir Rp 2 triliun. Pemotongan dilakukan sebagai efisiensi dalam masa pandemi Covid-19.

Menteri ATR/Kepala BPN Dr.Sofyan A.Djalil SH mengatakan, pemangkasan anggaran tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka percepatan penanganan pandemic virus corona (Covid-19).

Read More

“Seperti yang kita ketahui, kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan sebagian anggaran yang tidak terlalu penting di berbagai kementerian untuk membantu masyarakat yang kesulitan akibat dampak corona ini,” kata Menteri kelahiran Aceh Timur itu.

Anggaran yang dipangkas adalah seluruh pos dan program yang tidak terlalu mendesak, seperti biaya perjalanan dinas, rapat, pertemuan, serta dukungan manajemen. Awalnya Kementerian melakukan pemangkasan anggaran sekitar Rp 900 miliar. Namun, mereka kembali memotong anggaran sebesar Rp 1 triliun.

Dengan adanya pemangkasan anggaran ini, pihaknya meminta para direktur jenderal serta kantor pertanahan wilayah melakukan penyesuaian.

“Awalnya pemotongan kita berkisar Rp 900 miliar lebih, dan itu ada beberapa yang mungkin kita kurangi dari biaya perjalanan dinas selama satu semester ini. Biaya rapat, dan juga ada beberapa biaya yang kita realokasi. Saat ini kita mungkin akan ada tambahan pemotongan Rp 1 triliun lagi. Jadi total akan ada Rp 1,9 triliun yang dipotong,” ungkap Sofyan ketika konferensi pers dengan wartawan melalui aplikasi Zoom.

Pada masa pandemi COVID-19 dan penerapan bekerja dari rumah (work from home/WFH), Kementerian ATR/BPN tetap membuka layanan pertanahan dengan mengoptimalkan layanan secara digital. Sejak tahun lalu, Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan layanan pertanahan terintegrasi secara elektronik.

Berbagai layanan tersebut terdiri dari Layanan Elektronik Hak Tanggungan/HT-el (Pendaftaran Hak Tanggungan, Roya, Cessie, Subrogasi), Layanan Elektronik Informasi Pertanahan (Zona Nilai Tanah (ZNT), Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dan Pengecekan) dan Modernisasi Layanan Permohonan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah.

Sofyan Djalil menjelaskan, pemerintah saat ini lebih mengkhawatirkan dampak virus Covid-19 pada perekonomian Indonesia. Langkah pemerintah merealokasi anggaran kementerian bertujuan untuk memberikan stimulus pada masyarakat. Khususnya agar kegiatan di sektor bisnis dapat tetap berjalan. Bukan hanya agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, tapi juga sebagai langkah awal untuk proses recovery setelah Corona berlalu.
Dampak Covid-19 pada kesehatan masyarakat, diamini Sofyan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut serta menangani masyarakat terpapar covid.

“Yang paling penting juga bagaimana kita bisa mengatasi jangan sampai karena covid ini dampak ekonomi Indonesia itu unbearable (tak bisa dipikul),” tegas Sofyan.

Sofyan menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan berbagai program turunan pemerintah untuk mereka yang terdampak Covid-19 .Seperti bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau yang terpaksa tidak mendapatkan income.

“Kita juga harus selamatkan semua aktifitas ekonomi terutama yang dikelola oleh dunia usaha,” ujarnya.

Sofyan mengajak masyarakat untuk berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu. Pemerintah sejauh ini belum bisa benar-benar memastikan kapan Covid-19 akan berakhir. Namun, diamini Sofyan bahwa dunia hari ini lebih optimistis dalam berhadapan dengan Covid-19.

Di sejumlah negara maju, obat-obatan yang terbukti ampun menyembuhkan pasien Covid-19 telah banyak ditemukan.

“Maka kita berharap, kita berdoa, supaya covid ini bisa segera berakhir. Dan kelihatannya, kalau kita lihat berita hari ini, kondisi sudah jauh lebih optimis. Sehingga pasar modal pada pagi hari ini terbang di mana-mana. Satu karena berita bahwa obat di Amerika dianggap cukup efektif. Walau memang orang masih mengharapkan adanya penemuan vaksin,” ungkap Sofyan.

Di dalam negeri maupun internasional, lanjut Sofyan, kelihatannya pemberitaan seputar Covid-19 telah jauh lebih positif. Sofyan mengungkapkan, dirinya berharap agar Covid-19 cepat berlalu karena dampak ekonominya sangat mengkhawatirkan, khususnya dari kacamata pemerintah.

“BPN karena tidak mengurus masalah kesehatan, yang kita lakukan yakni langkah-langkah yang dapat mendukung supaya kegiatan-kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan,” kata Sofyan.

(Vian)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *