BKKBN Perkirakan Bakal Terjadi “Babyboom” dalam Setahun ke Depan

Media Analis Indonesia, Mataram – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan bahwa dalam satu tahun ke depan diperkirakan akan terjadi lonjakan kelahiran penduduk (babyboom).

Prediksi tersebut seperti disampaikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana menyambut Hari Keluarga Nasional di Aston In Hotel, Rabu (24/06/2020).

Read More

Jika tidak dilakukan antisipasi sejak dini, maka ledakan angka kelahiran bayi dalam jumlah besar akan jadi kenyataan.

Prediksi itu didasarkan pada data penurunan keikut-sertaan masyarakat sebagai peserta KB aktif dan adanya kecendrungan penghentikan penggunaan alat kontrasepsi oleh masyarakat di setiap lokasi di Indonesia saat ini.

 

Peningkatan angka kehamilan selama masa pandemi COVID-19,dan pelayanan KB-pun di sejumlah fasilitas layanan kesehatan cenderung berkurang.

“Mungkin karena faskes lebih terfokus pada penanganan pandemi Covid 19,” ujar Kepala BKKBN perwakilan NTB melalui Kabid Advokasi dan Informasi, Drs. Samsul Anam MPH saat sosialisasi.

Berdasarkan data, Peserta KB Baru di masa pandemi covid-19 mengalami penurunan, sebelum pandemi, capaian Peserta KB Baru MKJP sebanyak 2.616 akseptor atau 6,99 persen maka di masa pandemi Covid 19 ini, turun menjadi 1.776 akseptor atau 4.74 persen.

Persentase Peserta KB aktif di masa pandemic Covid-19 di Provinsi NTB mengalami peningkatan, yaitu dari 72,40 persen pada bulan Pebruari menjadi 72,98 persen pada bulan April 2020.

“Jumlah peserta KB Aktif MKJP Selama masa covid-19 di Provinsi NTB baik secara jumlah maupun prosentase mengalami penurunan secara signifikan. Juga jumlah unmetneed di masa pandemic Covid-19 di Provinsi NTB dari hasil laporan statistik rutin pengendalian lapangan mengalami penurunan,” jelas Samsul.

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd saat rapat kerja daerah BKKBN NTB beberapa waktu lalu menyatakan bahwa Posyandu Keluarga melakukan pelayanan kesehatan khusus bagi ibu dan bayinya

“Kegiatan itu bisa dimanfaatkan untuk memfilter masalah kependudukan, kesehatan, keluarga berencana dan masalah sosial lainnya yang dialami masyarakat,” jelas Rohmi.

Posyandu Keluarga merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat,karena di Posyandu keluarga, tak hanya menjadi pusat layanan kesehatan ibu dan anak saja,yetapi juga menjadi wahana menyelesaikan berbagai permasalahan sosial lainnya, seperti masalah kebersihan, penanganan lingkungan, pelayanan remaja, narkoba, buruh migran, pernikahan dini, lansia, gizi, lansia dan persoalan sosial ekonomi lainnya,” jelas Rohmi.

(Yyt)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *