Media Analis Indonesia, Mataram – Bahaya narkotika terbukti telah mengancam masa depan generasi bangsa. Bukan hanya generasi muda, tetapi juga warga binaan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) tidak luput dari penggunaan dan peredaran gelap perdagangan Narkoba.
Terkait maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan remaja, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) , Dr. Zulkieflimansyah, M. Sc mengaku sangat prihatin.
Gubernur juga berharap agar persoalan penggunaan Narkoba di dalam Lapas harus menjadi perhatian serius untuk diberi pembinaan dan mulai dipikirkan juga tempat rehabilitasi pengguna Narkoba di NTB.
“Saat ini banyak generasi muda yang menjadi korban Narkoba, hal ini harus menjadi atensi kita bersama. Sangat memprihatinkan sekali jika yang masih muda-muda ini terlibat Narkoba,” kata Gubernur yang lebih akrab disapa Dr. ZUL saat menerima kunjungan silaturahmi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) NTB Kemenkumham Andi Dahrif Rafied, di Ruang Kerja Gubernur Jum’at (19/6/2020).
Berdasarkan Laporan dan data dari BNN, tidak sedikit dari tahanan Narkoba, bukannya berhenti saat keluar dari lapas, tapi justru mengulangi perbuatannnya, malah tetap menjadi pemakai dan pecandu Narkoba.
Apalagi hampir 60 persen di NTB lapas dipenuhi pengguna Narkoba. Dari 2.700 penghuni lapas, sebanyak 1.250 adalah pengguna Narkoba, ungkap Gubernur Zul.
“Tentu ini harus dicegah dan menjadi tugas kita semua untuk menyelamatkan generasi muda sebagai penerus bangsa,” tegasnya.
Karena itu, Gubernur Dr. Zul mengajak semua pihak untuk terus membangun komunikasi dan sinergi membangun daerah.
Menurut Gubernur, Forkompimda NTB terus membangun komunikasi dan kebersamaan di setiap kegiatan.
“Kebersamaan itu meruntuhkan sekat. Sehingga setiap program pembangunan dan permasalahan dapat diselesaikan dengan kekompakan dan kebersaman,” ungkapnya.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini juga mengingatkan agar warga binaan di lapas bersama pegawai lapas untuk tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
“Dilapas juga tetap sosialisasikan memasuki New Normal, agar mematuhi Protokol Kesehatan memutus matarantai penyebaran Corona Virus,” tandas putra terbaik bangsa kelahiran Sumbawa ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) NTB Kemenkumham Andi Dahrif Rafied, berjanji akan terus membangun sinergi dan kebersamaan untuk mensukseskan pembangunan daerah.
Banyak yang telah disinergikan bersama Pemprov. NTB. Termasuk ada 60 orang warga binaan yang mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Nakertrans NTB, ungkapnya.
Pemerintah provinsi NTB juga telah membantu memberikan paket Sembako dari JPS Gemilang kepada 880 warga binaan yang memperoleh asimilasi karena wabah Covid-19 melanda Indonesia.
“Jadi perhatian pemerintah NTB yang dikomandai Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wagub Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, sudah baik sekali,” kata Andi.
Ia juga menyampaikan rasa syukurnya bahwa dari sebanyak 2.706 warga binaan yang ada di 13 lapas dan rutan se-NTB, hingga saat ini belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena di lapas dan rutan juga diterapkan protokol yang ketat, termasuk keluarga yang yang ingin berkunjung tidak diperbolehkan. Tetapi dengan kunjungan virtual, tutupnya.
Kunjungan ini Kakanwil didampingi Kepala Divisi (Kadiv) pemasyarakatan, administrasi, imigrasi, kalapas Mataram, kalapas perempuan dan kabapas Mataram. (Yyt )