Media Analis Indonesia, Mataram – Perlahan-lahan tapi pasti, Program unggulan revitalisasi posyandu dalam visi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Gemilang pelan namun pasti akan segera terwujud. Hal ini bisa dilihat dari Progres perkembangan jumlah posyandu keluarga di Provinsi NTB yang meningkat setiap bulannya.
Selama 6 bulan terakhir (periode Juli 2019 s/d Juni 2020) telah terbentuk 454 posyandu keluarga. Sehingga total jumlah posyandu keluarga per Juni 2020 sebanyak 1.514 dari 7.379 posyandu Se Nusa Tenggara Barat (NTB)
Terkait hal itu, Wakil Gubernur NTB Dr. Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan dalam mewujudkan revitalisasi posyandu. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam rangka mengekspos progress program unggulan, Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Sekretaris Daerah H. Lalu Gita Ariadi dan Asisten 1 Setda Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si. Jum’at (03/07/2020).
Wakil Gubernur NTB Rohmi memaparkan, jika posyandu keluarga telah berjalan aktif maka banyak pekerjaan rumah masalah kesehatan masyarakat seperti pandemi covid-19, stunting, permasalahan keamanan pangan, kematian ibu dan anak, dan permasalahan kesehatan masyarakat lainnya bisa terselesaikan.
“Jika posyandu keluarga sudah jalan aktif dan bagus selesai banyak PR kita. Karena edukasi jalan trus sehingga mindset masyarakat bisa terbangun. Banyak permasalahan kesehatan masyarakat kita belum terselesaikan bukan karena tidak mampu tapi karna ketidak mengertian dan ketidak tahuan,” jelas alumni Universitas Indonesia tersebut.
“Minimal insensif kader 150 ribu sebulan, supaya kader kita merasa termotivasi untuk terus belajar dan mengedukasi masyarakat,” pesan Ummi Rohmi.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Nurhandini Eka Dewi dalam persentasinya memaparkan beberapa hambatan yang dihadapi posyandu saat pandemi covid-19. Diantaranya, Posyandu tidak terlaksana di bulan April-Mei 2020 di semua Kab/Kota diakrenakan pembatasan sosial selama masa covid-19. Update data triwulan II belum dapat dilaksanakan karena hampir semua petugas Puskesmas melaksanakan Tracing contak pasien Covid-19. Serta, beberapa Kegiatan tidak terlaksana (Reward kader, pengadaan Dacin, Evaluasi kegiatan, dan media KIE Posyandu.
Beberapa Kabupaten melaksanakan kegiatan Posyandu dengan kunjungan rumah oleh kader. Dikes Provinsi menyurati Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk mulai melaksanakan Posyandu dengan Protokol Copid-19 di awal juni 2020. Menyusun SOP Posyandu pada masa Pandemi Covid-19. Mengalihkan beberapa kegiatan Promkes dari dana BOK menjadi kegiatan Posyandu. Menyebarkan berbagai tutorial terkait pelaksanaan Posyandu di masa Pandemi Covid-19. Serta, menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Kabupaten dan Kota,” tutur dr.Nurhandini Eka Dewi.
(Yyt)