RSUDP NTB Berikan Pelatihan Lanjutan kepada para Dokter dan Perawat dalam Penanganan Kasus Darurat

Direktur RSUDP NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra

Media Analis Indonesia, Mataram – Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUDP) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadakan kegiatan “EMS Medical Director Course & Resuscitation Academy Leadership Workshop” di Hotel Lombok Raya. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Sabtu, 29 Juli 2023. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pelatihan lanjutan kepada para dokter dan perawat guna meningkatkan kualitas layanan dalam penanganan kasus kedaruratan, khususnya Out-Of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) Pada tanggal 26 Juli 2023 kemarin.

Kegiatan ini mengusung tema “10 Steps to Improve Out-Of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) Survival” dan akan melibatkan tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus emergensi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meminimalisir angka kematian pada penanganan kedaruratan dan meningkatkan efisiensi dalam prosedur penanganan pasien emergensi.

Read More

Direktur RSUDP NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, yang akrab disapa dr. Jack, menyampaikan bahwa penting bagi para peserta pelatihan ini untuk bekerja sesuai dengan standarisasi operasional prosedur dalam menangani kasus emergensi.

Dia juga menekankan bahwa keterlibatan semua stakeholder sangat penting untuk membangun sistem penanganan emergensi yang baik.

Dalam menghadapi tuntutan sebagai tuan rumah ajang balapan internasional, RSUDP NTB harus memiliki standar penanganan pasien emergensi yang tertata dengan baik, termasuk syarat-syarat seperti keberadaan helipad untuk penyelenggaraan event internasional.

Ketua Asean Association Of Emergency Medical Services (AAEMS) dari Singapura, Prof. Ong Eng Hock Marcus, menyatakan bahwa kunci utama dalam penanganan gawat darurat adalah tindakan yang dilakukan dalam satu jam pertama.

Dia menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan Singapura dalam edukasi terkait penanganan gawat darurat dan mengakui adanya perubahan yang signifikan dalam penanganan pasien kasus emergensi.

Ketua Umum PP Perdamsi (Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia), dr. Bobi Prabowo, berharap bahwa kegiatan ini akan membantu para tenaga medis dalam mengatasi kejadian-kejadian kegawatdaruratan di luar rumah sakit. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan tercipta tenaga ahli yang terlatih dalam menciptakan sistem dan fasilitas kesehatan yang tangguh.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 350.000 tenaga medis yang berperan sebagai garda terdepan dalam penanganan emergensi. Pelatihan ini mengajarkan bagaimana mengelola sistem EMS (SPGDT) dan bagaimana semua elemen dapat memiliki peran yang penting dalam mendukung upaya pertolongan gawat darurat di luar rumah sakit.

Dalam laporan kegiatan, disebutkan bahwa di Amerika Serikat, hampir 90% dari angka kejadian Out-Of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) adalah kasus fatal. Namun, masih ada peluang untuk menyelamatkan nyawa jika tindakan resusitasi jantung-paru (RJP), alat defibrilasi, dan perawatan medis canggih dapat tiba di lokasi kejadian dalam waktu singkat.

Kegiatan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Kedokteran Emergensi ini merupakan yang pertama di Lombok dan diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi bekerja sama dengan RSUD Provinsi NTB dan HIPGABI NTB. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Resuscitation Academy dan Unit for Prehospital Emergency Care Singapore. Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini merupakan ahli di bidang Emergency Medical Services (EMS) di Asia.
(Yyt).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *