Pada umumnya mahasiswa mengeluarkan uang terbanyak untuk keperluan dasar, seperti makanan, transportasi, keperluan bulanan, dan biaya kuliah. Selain itu, mereka juga mengalokasikan dana untuk keperluan tambahan, seperti hiburan, self reward, mencuci pakaian, dan lainnya.
Biaya hidup di Jatinangor bagi mahasiswa cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan Bandung. Hal ini disebabkan oleh banyaknya mahasiswa yang tinggal di Jatinangor sebagai perantau dan tidak memiliki pekerjaan, sehingga biaya hidup mereka berkisar antara Rp 0,- hingga Rp 999.999,-, sementara di Bandung berkisar
antara Rp 1.500.000,- hingga Rp 2.000.000,-. Rendahnya biaya hidup di Jatinangor meningkatkan hasrat mahasiswa dalam memenuhi kepuasan pribadinya. Menurut data, sebanyak 47,6% mahasiswa mengaku
rela merogoh koceknya untuk bermain. Sementara itu, 37,9 % mahasiswa menyatakan self reward sebagai aspek yang paling mendominasi angka pengeluaran di setiap bulannya.