Biaya Hidup di Jatinangor Murah, Mahasiswa Resah

Tessalonica Ayu Grace dan Vinandita Rachmah
Media Analis Indonesia, Jatinangor – Jatinangor dikenal sebagai daerah padat mahasiswa. Daerah ini kerap kali dipenuhi oleh keresahan mahasiswa dalam mengelola keuangannya. Padahal, menurut salah satu mahasiswa di Jatinangor, R, biaya hidup di Jatinangor tergolong standar.

Berdasarkan data yang diperoleh, skala pendapatan mahasiswa di Jatinangor antara Rp 0,- hingga Rp 5.000.000,-, dengan pendapatan terbanyak berkisar Rp 1.000.000,- hingga Rp 1.999.999,- .

Skala pengeluaran mahasiswa senilai dengan pendapatannya, yaitu Rp 0,- hingga Rp 5.000.000,-. Sementara itu, mayoritas pengeluaran di setiap bulannya berkisar Rp 0,- hingga Rp 999.999,-.

Read More
Data Pengeluaran Responden Per Bulan
Ilustrasi: Hasil Riset Tim Sora Nangor

Pada umumnya mahasiswa mengeluarkan uang terbanyak untuk keperluan dasar, seperti makanan, transportasi, keperluan bulanan, dan biaya kuliah. Selain itu, mereka juga mengalokasikan dana untuk keperluan tambahan, seperti hiburan, self reward, mencuci pakaian, dan lainnya.

Biaya hidup di Jatinangor bagi mahasiswa cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan Bandung. Hal ini disebabkan oleh banyaknya mahasiswa yang tinggal di Jatinangor sebagai perantau dan tidak memiliki pekerjaan, sehingga biaya hidup mereka berkisar antara Rp 0,- hingga Rp 999.999,-, sementara di Bandung berkisar
antara Rp 1.500.000,- hingga Rp 2.000.000,-. Rendahnya biaya hidup di Jatinangor meningkatkan hasrat mahasiswa dalam memenuhi kepuasan pribadinya. Menurut data, sebanyak 47,6% mahasiswa mengaku
rela merogoh koceknya untuk bermain. Sementara itu, 37,9 % mahasiswa menyatakan self reward sebagai aspek yang paling mendominasi angka pengeluaran di setiap bulannya.

Charli Tambunan sedang menerangkan materi ‘Mengelola Keuangan untuk Masa Depan’ di Auditorium Pasca Sarjana. Foto: Vinandita Rachmah (Sora Nangor)

Charli Tambunan, Manajer Cabang Bank BTN Bandung, menyebutkan tahapan mencapai kepuasan finansial dalam kuliah umum program studi Jurnalistik, Universitas Padjadjaran, pada Rabu (25/10/2023).

Pada tahap pertama, penting untuk memastikan situasi keuangan pribadi (clarity) dengan membuat daftar pengeluaran bulanan, menghitung total pendapatan, dan mengevaluasi semua kewajiban finansial untuk meningkatkan perencanaan keuangan. Selanjutnya, kita perlu menumbuhkan keinginan mandiri secara finansial (self-sufficiency). Artinya, sebagai mahasiswa tidak ada salahnya untuk mulai melakukan pekerjaan, membangun bisnis pribadi, atau memulai investasi.

Selain itu, menjaga stabilitas keuangan juga penting. Idealnya, kita perlu berusaha menghapus semua hutang dan mempersiapkan dana darurat yang memenuhi pengeluaran enam bulan ke depan.

Mempertahankan stabilitas keuangan membawa pada financial independence, di mana seseorang memiliki pendapatan tetap dan merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan pribadinya tanpa bergantung pada pendapatan utama.

Tahap terakhir, ketika pendapatan seseorang melebihi pengeluaran untuk kebutuhan utama dan tambahan (abundant wealth). Individu yang mencapai tahap ini telah mencapai kepuasan finansial yang tinggi.

Ilustrasi Pengelompokan UangFoto Ilustrasi: Tessalonica Ayu Grace (Sora Nangor)

Maka dari itu, dalam mengatasi permasalahan finansial, mahasiswa dapat menerapkan beberapa tips, seperti membagi keuangan menjadi lima bagian secara proporsional seperti ilustrasi di atas.

(Penulis: Tessalonica Ayu Grace dan Vinandita Rachmah)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *